Memang banyak yang meragukan penjualan perangkat Xiaomi di luar Tiongkok, namun Hugo Barra, Vice President Global Xiaomi menegaskan penjualan mereka cukup memuaskan di pasar internasional.
“Saya pikir bisnis internasional kami adalah awal yang sangat menakjubkan,” kata Hugo Barra kepada Recode dalam sebuah wawancara setelah peluncuran Mi 5 Rabu lalu di Barcelona, Spanyol.
Xiaomi sendiri telah memulai ekspansinya ke luar Tiongkok sejak 2 tahun silam, namun tidak dapat dipungkiri pemasukan terbesar saat ini masih berada di dalam negeri. Kendati demikian, Xiaomi saat ini menempati posisi ketiga sebagai produsen yang menjual perangkat secara online di India. Selain itu, smartphone Xiaomi juga menjadi smartphone paling laris di negara itu.
Pada tahun 2016 ini, Hugo Barra menargetkan pasar internasional di tiga negara besar, yakni India, Indonesia, dan Brazil. Ketiganya merupakan pasar terbesar Xiaomi setelah Tiongkok, dan pasar tersebut memiliki potensi pemasaran yang cukup besar. Namun masalah yang seringkali di hadapi Xiaomi adalah, di negara berkembang kebanyakan masyarakatnya masih enggan berbelanja secara online.
Oleh karena itu, kini Xiaomi perlahan melakukan strategi baru dengan menjual smartphone miliknya di toko-toko retail. Namun itu juga masih terbatas, karena memang Xiaomi tidak ingin bekerja sama dengan distributor untuk memasarkannya. Hal itu karena perusahaaan ingin menjaga agar harga tidak melambung tinggi.
Secara total, Xiaomi berhasil menjual setidaknya 70 juta perangkat ke seluruh dunia, angka ini masih berada di bawah target 80 hingga 100 juta unit. Barra memberikan alasan, tidak tercapainya angka penjualan karena melambatnya penjualan di Tiongkok.
Xiaomi sendiri saat ini mengandalkan Xiaomi Mi 5 dan Xiaomi Mi 4S yang memiliki harga bersahabat meski mengusung spesifikasi papan atas. Nah, apakah kedua smartphone teranyar dari Xiaomi ini segera menyambangi Indonesia? Kita nantikan saja kabar selanjutnya.