DPR mulai mewaspadai kebocoran data user Facebook Indonesia
Serupa tapi beda kondisi. Rapat pembahasan antara DPR RI dengan Facebook
Indonesia harus dijadwal ulang, karena menunggu pernyataan resmi dari
CEO Facebook Mark Zuckerberg yang 'disidang' parlemen Amerika Serikat
terkait skandal penyalahgunaan data pengguna oleh Cambridge Analytica.
Komisi I DPR RI pun telah menentukan pemanggilan berikutnya, pada pekan depan. Berbeda yang sebelumnya, Komisi I hanya memanggail perwakilan Facebook di Indonesia, nanti akan dilakukan bersama dengan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara.
"Rapat pembahasan (antara DPR) Facebook dengan Menkominfo rencananya diselenggarakan tanggal 17 April," kata Anggota Komisi I DPR RI Roy Suryo dalam pesan singkatnya, Rabu (11/4/2018).
Komisi I DPR RI pun telah menentukan pemanggilan berikutnya, pada pekan depan. Berbeda yang sebelumnya, Komisi I hanya memanggail perwakilan Facebook di Indonesia, nanti akan dilakukan bersama dengan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara.
"Rapat pembahasan (antara DPR) Facebook dengan Menkominfo rencananya diselenggarakan tanggal 17 April," kata Anggota Komisi I DPR RI Roy Suryo dalam pesan singkatnya, Rabu (11/4/2018).
Roy mengatakan, 'penyelidikan' DPR terhadap Facebook tetap harus
dilakukan, karena dikhawatirkan kebocoran di kancah internasional itu
bisa jadi pintu masuk di Indonesia dengan kejadian serupa.
Terlebih, skandal penyalahgunaan data pengguna Facebook oleh pihak ketiga, yakni Cambridge Analytica, telah menyalahgunakan 87 juta pengguna, satu juta di antaranya berasal dari Indonesia.
Terlebih, skandal penyalahgunaan data pengguna Facebook oleh pihak ketiga, yakni Cambridge Analytica, telah menyalahgunakan 87 juta pengguna, satu juta di antaranya berasal dari Indonesia.
"Meski (lebih) dari 80 juta pelanggan Facebook yang bocor hanya sekitar
satu juta dari Indonesia, tetapi ini harus diwaspadai karena merupakan
'pintu masuk' sebagaimana yang terjadi di Amerika Serikat, bisa berujung
ke hal-hal non teknis, misalnya politik," tuturnya.