Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto melakukan kunjungan dinas ke Jerman Kamis (3/5). Di sana, Airlangga bertemu dengan Prof Dr Ing Holger Kohl dari Berlin University yang bekerja di lembaga riset Jerman, Fraunhofer.
Airlangga memang sengaja datang ke Jerman untuk berguru soal implementasi industri 4.0 atau era industri digital. Kepada Airlangga, Kohl mengaku bahwa dia melihat Indonesia adalah sebuah negara yang prospektif di era industri digital ini.
Dalam presentasinya, Kohl memprediksi sekitar 30 tahun mendatang Indonesia akan jadi empat negara besar dunia. "Pada 2050 Indonesia akan menjadi negara kuat secara ekonomi," ujar Kohl.
Dia menyebut 15 tahun, yang akan datang Indonesia akan memasuki masa bonus demografi di mana penduduknya akan didominasi oleh usia produktif. Hal tersebut akan menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Beberapa negara di Asia yang sudah memasuki masa bonus demografi, seperti Jepang, China, Singapura dan Thailand, mengalami pertumbuhan ekonomi yang sangat cepat. "Saya kira Indonesia juga seperti itu," tutur Kohl.
Setelah mendengar presentasi dari Kohl, Airlangga semakin optimistis dengan pertumbuhan perekonomian di Indonesia ketika memasuki era digital. "Saya selalu optimistis, jadi masa iya Indonesia bubar pada 2030," ucap Airlangga.
Tak hanya profesor dari Jerman saja yang menyebut Indonesia akan masuk empat besar dunia pada 2050. Survei yang dilakukan oleh PricewaterhouseCoopers (PWC), salah satu penyedia jasa auditor terbesar di dunia pun menyebut demikian.
Menurut Airlangga, pemerintah Indonesia akan mendorong generasi muda agar siap memasuki era revolusi industri keempat ini. Salah satu upayanya dengan melihat bagaimana Jerman yang menjadi pionir untuk industri 4.0 ini mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) untuk menghadapi revolusi industri 4.0. "Kami mungkin bisa bekerjasama dengan Fraunhover bagaimana meningkatkan penyerapan tenaga kerja di suatu sektor," kata Airlangga.
Pemerintah telah menyiapkan peta jalan Making Indonesia 4.0, sebagai salah satu program dalam menghadapi dunia digital. Atau kini disebut revolusi industri keempat. "Revolusi industri keempat akan menjadikan Indonesia negara terbesar keempat, 100 tahun Indonesia merdeka," ujar Airlangga.