Teknologi telah membawa berbagai pengaruh baik ke dalam industri musik. Selain mempermudah para musisi jual musik mp3 atau dalam menghasilkan karya di studio, teknologi juga membantu mereka dalam mempersiapkan penampilan live terbaiknya. Hal itu yang nampaknya dilakukan oleh band heavy metal asal Amerika Serikat, Metallica.
Dilansir Quartz, James Hetfield cs. diketahui menggunakan data dari layanan musik streaming Spotify untuk menentukan daftar lagu (setlist) yang perlu mereka mainkan di setiap kota yang disambanginya. Hal itu dilakukan untuk memberikan pengalaman berbeda kepada para penggemarnya.
Daniel Ek selaku CEO dari Spotify juga sempat mengatakan hal tersebut dalam wawancaranya bersama Quartz beberapa waktu lalu. Ia mengatakan bahwa Metallica melihat lagu mana yang paling populer di suatu tempat, untuk kemudian dijadikan setlist mereka saat manggung.
"Kami sebelumnya tidak pernah berada di sebuah kondisi yang bisa membuatmu mengambil banyak keputusan berdasarkan informasi dan memahami pemirsamu sebaik apa yang bisa kami lakukan sekarang sebagai seorang artis," Lanjut Ek.
Menurutnya, ketersediaan data seperti itu merupakan salah satu cara perusahaannya dapat membantu mengubah industri musik saat ini. Terlebih dengan penjualan album fisik yang cenderung menurun, penampilan live menjadi hal yang penting bagi para musisi untuk meraup penghasilan.
Terlebih, Metallica sendiri biasanya merekam setiap penampilannya dalam bentuk audio, kemudian dijual melalui laman livemetallica.com.
Lars Ulrich selaku drummer dari Metallica pun pernah mengungkapkan hal terkait sebuah wawancara tahun lalu. Ia mengatakan bahwa sejak 2003, band-nya tidak pernah menggunakan setlist yang sama lebih dari satu kali.
"Saya tidak memainkan setlist yang sama dua kali dan saya mencoba untuk memainkan lagu yang berbeda untuk setiap kota tergantung dari apa yang kami mainkan sebelumnya," tutup Ulrich.