Harrison Duran, mahasiswa biologi di University of California, Merced (UC Merced), Amerika Serikat, tak kuasa menahan rasa gembiranya. Di hadapannya ada sebuah tengkorak dinosaurus jenis Triceratops parsial. Fosil berusia 65 juta tahun itu adalah temuan pertama Duran dan rekan-rekannya dalam ekspedisi penggalian arkeologi di tanah tandus, North Dakota, AS.
"Saya tidak bisa mengungkapkan kegembiraan saya ketika kami menemukan tengkorak itu. Saya sudah terobsesi dengan dinosaurus sejak saya masih kecil. Jadi, temuan ini adalah suatu hal yang penting," kata Duran.
Dakota Utara adalah bagian dari Formasi Hell Creek. Lokasi ini terkenal dengan kekayaan fosil dinosaurusnya. Formasi lapisan batu di sana sangat luas. Daerah itu mencakup empat negara bagian AS, yaitu Montana, Dakota Utara, Dakota Selatan, dan Wyoming.
Pada tahun 1902, ahli paleontologi Barnum Brown di wilayah tersebut juga pernah menemukan fosil berusia sangat tua. Fosil yang Brown temukan yang berasal dari periode Cretaceous alias periode kapur akhir, yakni antara 65 juta hingga 70 juta tahun yang lalu.
Mengetahui sejarah penemuan fosil di tempat itu, Duran dan Michael Kjelland, profesor dari Mayville State University di Dakota Utara, melakukan ekspedisi penggalian arkeologi di Formasi Hell Creek. Ekspedisi itu direncanakan berjalan selama dua minggu.
Mereka telah memulai penggalian pada 1 Juni 2019. Penggaliannya dimulai dengan memahat batu dan tanah di lokasi tersebut. Mereka berharap dapat menemukan “harta karun” fosil.
Harapan mereka terjawab di hari keempat ekspedisi. Kala itu, Duran menemukan fosil dinosaurus itu dalam posisi terbalik dengan pangkal tanduk kirinya dan dikelilingi oleh fosil tanaman dari zaman kapur.
"Luar biasanya lagi, kami juga berhasil menemukan fosil kayu dan dedaunan pohon di sekitar, dan bahkan di bawah tengkorak. Ini bisa memberi kita gambaran yang lebih lengkap tentang lingkungan saat itu," kata Duran.
Mereka menamai fosil dinosaurus temuan Duran dengan nama Alice. Keduanya perlu waktu satu minggu untuk bisa mengeluarkan fosil Alice. Setelah dikeluarkan, tengkorak itu diperkuat dengan lem khusus. Hal itu untuk mencegah fosil tengkorak hancur.
Lokasi penemuan fosil Alice ini dirahasiakan oleh Duran dan Kjelland. Menurut Kjelland, ini untuk mencegah terjadinya pencurian tulang dinosaurus yang ada di sana. Ia menambahkan bahwa ada kemungkinan banyak fosil lain yang masih terkubur di lokasi fosil Alice.