Hari ini 65 tahun lalu, tepatnya 30 November 1954, terjadi sebuah peristiwa langka. Seorang perempuan bernama Elizabeth Hodges tercatat menjadi korban satu-satunya yang terkonfirmasi pernah tertabrak meteorit.
Melansir laman National Geographic, saat sore hari, Ann tengah beristirahat di sofa rumahnya ketika sebongkah batu hitam menembus langit-langit rumah, sempat mengenai radio sebelum mengenainya.
Akibat meteorit ini, Ann mengalami luka memar di paha.
Menurut dokter yang memeriksanya saat itu, tidak ada patah tulang dan luka memar di pahanya akan hilang.
Kisah ini tergolong langka karena meteorit biasanya jatuh ke lautan atau di lokasi yang luas dan terpencil.
Sebelum meteorit ini menghantam masuk ke ruang tamu Ann, orang-orang di Sylacauga dan sepanjang Alabama Timur melaporkan bahwa mereka melihat sebuah cahaya terang.
Sementara, yang lainnya menggambarkannya seperti bola api.
Geologis yang bekerja di wilayah tersebut kemudian mengidentifikasi apa yang dilihat masyarakat sebagai meteorit.
Saat itu, tidak semua orang yakin dengan keterangan tersebut. Beberapa justru menyangkanya sebagai kecelakaan pesawat.
Warga pun berbondong-bondong mendatangi rumah Ann, hingga suaminya, Eugene Hodges, harus menerabas melewati kerumunan untuk masuk ke rumahnya saat ia pulang dari kantor.
Ann kewalahan melihat keramaian di rumahnya sehingga ia pun dipindahkan ke rumah sakit.
Kejadian tersebut menciptakan paranoid yang tinggi. Oleh karena itu, kepala polisi Sylacauga menyita batu hitam tersebut dan menyerahkannya kepada Angkatan Udara.
Setelah Angkatan Udara mengonfirmasi batu hitam tersebut sebagai meteorit, pertanyaan lain pun muncul.
Apa yang harus dilakukan dengan batu tersebut?
Melalui upaya dari anggota kongres, batu tersebut tidak dibawa kembali kepada Ann, tetapi ke Institusi Smithsonian di Washington DC.
Di sana, batu tersebut diperiksa oleh E.P. Henderson, seorang asisten kurator pada Divisi Mineralogi dan Petrologi.
Menurutnya, meteorit tersebut bertipe batu, yaitu mengandung batu dan metal.
Beratnya mencapai 8,5 pons dan memiliki panjang 7 inci.
Publik kemudian meminta batu tersebut untuk dikembalikan kepada Ann dan Ann pun setuju. Ia merasa bahwa meteorit itu ditakdirkan sebagai miliknya.
Namun, ada permasalahan yang selanjutnya terjadi. Ann dan Eugene adalah penyewa di rumah yang ditempatinya.
Sementara, pemilik lahan rumahnya yang bernama Birdie Guy, menginginkan meteorit itu untuk dirinya.
Guy pun menyewa pengacara dan menuntut, serta mengklaim batu tersebut adalah miliknya karena terjatuh di lahannya.
Dari sisi hukum, apa yang ia nyatakan benar. Namun, opini publik saat itu tidak menyetujui pendapatnya.
Klaim tersebut akhirnya gagal. Akhirnya, Ann menyumbangkan meteorit tersebut ke museum sejarah alam pada 1956.
Sebelumnya, sejumlah museum menunjukkan minatnya dengan memberikan nominal tertentu yang akan dibayarkan kepada Ann.
Melansir dari Daily News, nominal tertinggi yang ditawarkan oleh museum adalah sebesar 500 dollar AS.
Ada pula tawaran sebesar 5.500 dollar AS yang dibuat melalui First National Bank of Drain, Ore.
Beberapa tahun setelah menyerahkan meteoritnya ke museum, Ann kemudian mengalami gangguan saraf.
Ia meninggal dunia pada 1972 di usia 52 tahun karena menderita gagal ginjal.
Eugene curiga bahwa meteorit menjadi penyebabnya. Menurut dia, Ann tidak pernah merasa pulih setelah terhantam meteorit tersebut.
Sumber : MSN