Meskipun sedikit terlambat untuk
disorot, namun akhir-akhir ini memang tak bisa dipungkiri bahwa eSports
tengah berkembang di Indonesia, Asia Tenggara, dan negara Asia lain
kecuali Jepang, China, dan Korea yang sudah terlebih dahulu
menggelutinya.
Perlahan namun pasti, satu-persatu organisasi yang
dedikasikan dirinya pada eSports mulai bermunculan. Hal ini ditunjukkan
dengan banyaknya turnamen yang selalu diselenggarakan di beberapa kota
dan negara. Tak hanya organisasi swasta kecil maupun menengah, rupanya
perusahaan besar juga mulai mengembangkannya. Salah satunya adalah Tencent.
Perusahaan multibilioner tersebut
akhir-akhir ini sangat gencar untuk fokus pada eSports. Salah satu
langkah yang paling kentara dari keseriusan mereka adalah bergabungnya
divisi E-Sports mereka dengan Global Esports Federation atau GEF yang
baru saja didirikan di Singapura. Federasi ini bertujuan untuk membentuk
organisasi untuk mengembangkan kolaborasi mereka demi saling bersinergi
dengan komunitas eSports baik lokal maupun internasional.
Chris Chan, Sekretaris Jenderal
Singapore Olympic Commitee dan Deputy Chairman of Commonwealth Asian
Games yang ditunjuk sebagai Presiden dari GEF menyebut bahwa GEF akan
membantu untuk membentuk kredibilitas, legitimasi, dan prestige eSports
dengan membentuk fondasi dengan mengembangkan teknologi dan berinovasi
dalam olahraganya.
Dengan dukungan International Olympic
Committee, GEF diharapkan menjadi penopang masa depan eSports. Mereka
akan menekankan peran publisher dan provider video game esports dan
tetap mendukung olahraga konvensional, sembari mengeksplorasi kesempatan
berkolaborasi dengan publisher yang ada. Oleh karenanya, mereka
mengajak Tencent E-Sports yang miliki pengaruh besar dalam eSports,
untuk bergabung dalam GEF demi mencapai tujuannya tersebut.
GEF juga melihat hal ini sebagai sebuah
kesempatan besar agar eSports bisa belajar dari olahraga tradisional
dalam konteks perkembangan olahraga. Baik dari prinsip “tanpa
kekerasan”, bermain jujur dan adil, kesetaraan gender, cegah permainan
“curang” dari pihak-pihak tertentu, melarang penggunaan doping, perkuat
regulasi industri, dan merawat para atlitnya secara mental maupun fisik.
GEF juga percaya, bahwa melalui aktivitas yang telah mereka standarisasi
dan atur sesuai dengan standar Olimpiade, eSports akan berjalan pada
arah yang sehat dan positif.
Edward Cheng, selaku Vice President GEF
yang juga menjabat sebagai Vice President dari Tencent mengaku bahwa
kerjasama mereka akan fokus pada beberapa area tertentu. Seperti
kekayaan intelektual, event, edukasi dan latihan para talenta, model
bisnis, dan pengembangan sistem dan lingkungan eSports demi masa depan
bidangnya.
Ia berharap mereka bisa mendapatkan banyak koneksi dan
kooperasi dengan berbagai negara dan wilayah sembari memperkenalkan
eSports ke khalayak luas.
Beberapa anggota dewan GEF lain yang
ditunjuk juga cukup berpengalaman dalam olahraga. Salah satunya adalah
atlit atletik pemegang medali perak lima kali dalam Olimpiade, mantan
anggota IOC dan anggota komisi atlit, dan pemenang International Olympic
Committee’s Women in Sport, hingga komisi kompetisi FIFA. Wei Jizhong
dari China juga ditunjuk sebagai Vice President. Wei merupakan orang
yang telah berkecimpung di dunia Olimpiade semasa hidupnya sebagai
Honorary Life Vice President of the Olympic Council Asia (OCA).
Ia juga
merupakan mantan Sekretaris Jenderal dan Vice President dari Chinese
Olympic Committee, dan mantan President dari International Volleyball
Federation (FIVB) dan Chinese Taekwondo Association.
Dengan bergabungnya Tencent, diharapkan Global Esports akan ikut
mengembangkan eSports di kawasan Asia secara keseluruhan. Khususnya Asia
Tenggara dan negara Asia lain yang belum begitu berkembang di bidang
eSports.
Sumber : GAMEBROTT