Merebaknya berita mengenai Virus Corona COVID-19 akhir-akhir ini meresahkan berbagai pihak. Sebab, infeksi Virus Corona yang menyerang saluran pernafasan ini mirip sekali dengan gejala flu atau influenza. Nah, bagaimana membedakan influenza dan COVID-19?
Menurut Profesor Biologi Sistem Komputasi dari University College London, Inggris, Francois Balloux, Virus Corona berbeda dengan flu biasa dari sisi risiko dan penularan. Ia mengatakan COVID-19 terbukti menimbulkan kematian sebesar 3,5 persen dari kasus pasien positif.
Angka ini jauh lebih tinggi daripada potensi kematian pada flu biasa, yang hanya 0,1 persen dari pasien. Artinya, rata-rata risiko kematian pada virus corona lebih tinggi 20 kali lipat dari flu biasa.
Sementara itu, Dokter Spesialis Anak KiddieCare Clinic Alam Sutera, Marlyn Cecilia Malonda menuturkan, baik flu maupun COVID-19, disebabkan oleh virus yang menyerang saluran pernafasan, tetapi keduanya berasal dari golongan virus yang berbeda.
Virus penyebab flu pada manusia disebabkan oleh virus influenza A dan B, sedangkan COVID-19 disebabkan Virus Corona. Dilihat dari gejalanya keduanya sangat mirip sehingga sulit sekali dibedakan, di mana gejala awal umumnya berupa demam, bersin, batuk dan pilek.
Pada kasus yang parah infeksi influenza maupun COVID-19 dapat menjalar ke saluran nafas bawah, sehingga menimbulkan gejala sesak dan berkembang menjadi pneumonia.
“Pneumonia akibat Virus Corona dan influenza, serupa tapi tak sama. Dari gejalanya saja agak susah membedakan. Karena itu awalnya demam, bersin, batuk kering, juga ada pilek," kata Marlyn.
Selain memiliki gejala yang serupa, penularan keduanya pun mirip. Kedua virus ini dapat ditularkan antarmanusia yang berkontak dekat ataupun melalui percikan pernapasan alias droplet yang disebarkan oleh penderita saat batuk maupun bersin dengan jarak 1-2 meter.
Selain penularan antarmanusia, diduga pula dapat terjadi penularan dari benda ke manusia. Marlyn lalu mengungkapkan langkah pencegahan COVID-19 maupun influenza. Pertama, mempraktikkan hand hygiene dan respiratory hygiene yang baik dan benar.
Contohnya, cuci tangan sesering mungkin dengan sabun dan air mengalir setidaknya selama 20 detik. "Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut sendiri dengan tangan yang tidak dicuci. Jika batuk ataupun bersin sebaiknya ditutup dengan masker ataupun tisu. Lalu, bersihkan dan disinfeksi benda dan permukaan yang sering disentuh," tuturnya.
Kedua, hingga saat ini belum ditemukan vaksin untuk Corona, berbeda dengan influenza yang dapat dicegah dengan vaksinasi. Meskipun pemberian vaksinasi influenza ataupun vaksin lain untuk sistem pernafasan dapat melindungi dari infeksi Virus Corona.
Akan tetapi, ia melanjutkan, vaksinasi ini dapat meningkatkan sistem pertahanan tubuh, sehingga tubuh tidak mudah tertular oleh infeksi Corona.
"Jika hidung terkena flu, maka risiko kita terkena penyakit lain termasuk COVID-19 menjadi besar. Karena, saluran napas kita sistem imunnya menurun akibat terserang virus influenza," ungkap Marlyn.
Dengan demikian, vaksin influenza sangat penting sesuai rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dan juga Satgas Imunisasi Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI).