Protes terhadap film Mulan tersebut disebabkan komentar yang pernah diunggah aktris pemeran tokoh Mulan, Liu Yifei, dalam akun media sosialnya. Isinya, dia mendukung tindakan polisi Hong Kong saat menghadapi demonstrasi besar-besaran menentang kebijakan baru pemerintah Hong Kong pada tahun lalu yang memungkinkan warganya diekstradisi ke Cina daratan.
“Disney bersujud ke Beijing, dan Liu Yifei secara terbuka dan bangga mendukung kebrutalan polisi di Hong Kong, saya mendesak semua orang yang percaya pada Hak Asasi Manusia untuk #BoycottMulan,” tulis satu penggiat HAM di Hong Kong, Joshua, di twitter dan dikutip dari The Verge, Selasa 8 September 2020.
Unggahan komentar yang pernah dibuat Liu Yifei adalah yang dibuatnya di platform media sosial asal Cina, Weibo.
Menurut harian artikel terbaru, saat itu dia menulis: Saya mendukung polisi Hong Kong, Anda dapat memukul saya sekarang. Liu juga masih sempat menambahkan: sungguh memalukan untuk Hong Kong.
Dalam sebuah wawancara dengan The Hollywood Reporter awal tahun ini, Liu menyatakan bahwa dia berada dalam situasi yang sulit dan sangat rumit.
“Saya hanya berharap ini segera diselesaikan, saya pikir ini merupakan situasi yang sangat sensitif,” ujar Liu.
Orang nomor satu di Disney Studio, Alan Horn, juga pernah bicara kepada The Hollywood Reporter pada Februari lalu kalau pihaknya berupaya untuk tetap apolitis dalam menyikapi semua hal tersebut. Disney berpendapat, kebebasan berbicara adalah komponen penting dari masyarakat.
"Saya tidak bisa berbicara atas apa yang dikatakan Liu di Cina, kami tidak tahu itu dan apa yang akan dikatakannya, tapi itu juga terserah dia,” ujar Horn yang lebih mencemaskan jika filmnya itu sampai tak sukses di Cina daratan.
Potensi box office di Cina daratan memang jauh lebih besar daripada di Hong Kong. Perbandingannya 1,3 miliar:10 juta penonton. Itu sebabnya Joshua dkk menggunakan kampanye di media sosial untuk berusaha menarik perhatian dunia internasional dan berhasil menjadikannya trending topic di Twitter.