Berita penutupan pabrik sepatu Bata di Purwakarta menjadi kabar yang cukup menyedihkan bagi para pelanggan setianya. Namun, di balik kabar tersebut, tersembunyi pelajaran berharga tentang pentingnya memahami konsumen dalam menjaga keberlangsungan bisnis.
Percakapan Teratas Seputar Tutupnya Pabrik Bata
Dari percakapan warganet dan respon yang terlihat dari social listening tools Matamaya pada periode 28 April-7 Mei 2024, bisa dikatakan bahwa merosotnya Bata disebabkan ketidakmampuannya memahami perubahan tren dan preferensi konsumen.
Kurangnya inovasi Bata, terutama dalam hal desain produk menjadi perbincangan hangat warganet. Model sepatu yang monoton serta ketidaksesuaiannya dengan tren terkini diperkirakan warganet menjadi alasan tutupnya pabrik Bata. Meskipun begitu, warganet tetap mengakui bahwa kualitas Bata tidak bisa diragukan karena tergolong awet.
Sentimen Warganet Seputar Tutupnya Pabrik Bata
Sentimen negatif sebesar 66.25% telah mendominasi percakapan di media sosial dan menunjukkan betapa besar kekecewaan konsumen terhadap kebijakan dan strategi produk yang dijalankan oleh Bata. Banyaknya ungkapan kesedihan serta kekecewaan merupakan cerminan bahwa warganet sebenarnya menginginkan Bata terus beroperasi, tapi juga harus disertai dengan inovasi.
Penutupan pabrik Bata menjadi pengingat yang menyakitkan akan pentingnya melakukan riset konsumen secara berkala. Bisnis yang ingin bertahan di pasar yang berubah dengan cepat perlu memahami dan merespons perubahan-perubahan ini dengan cepat dan tepat.
Riset konsumen tidak hanya penting untuk mengidentifikasi tren dan kebutuhan baru, tetapi juga untuk memahami secara mendalam perilaku, preferensi, dan nilai yang mendasari keputusan pembelian konsumen. Riset konsumen semestinya bukan hal yang sulit lagi bagi bisnis, karena sekarang sudah ada social listening tools yang juga bisa membantu mempercepat mendapatkan data dan memahami konsumen lebih dalam.
Kesimpulan
Riset pasar sangatlah penting dan menganalisa preferensi serta tren konsumen dapat diketahui melalui percakapan mereka di dunia digital. Insight konsumen dapat dengan mudah diidentifikasi melalui social listening tools.
Sumber : MSN